Keanggunan Potongan Surga di Lembah Girimanik Slogohimo Wonogiri

 


Kembali menyatu dengan kesegaran alam pegunungan telah menjadi tren di berbagai lapisan masyarakat saat ini. Dimulai dari pendakian tektok, yang merupakan aktivitas pendakian sehari pulang pergi tanpa bermalam, hingga hiking dan trail running. 

Di Solo Raya, terdapat sejumlah gunung yang menjadi tujuan aktivitas yang mengintegrasikan elemen olahraga dengan pariwisata. Setiap akhir pekan, ribuan penggemar hiking, trail running, dan pendakian tektok berbondong-bondong memadati gunung-gunung tersebut. 

Para individu yang mewakili berbagai kelompok usia tersebut dengan penuh kegembiraan menikmati keindahan alam sambil senantiasa menjaga kebugaran fisik mereka.

Gunung Merbabu, Gunung Lawu, dan Bukit Mongkrang diakui sebagai destinasi favorit para penggemar hiking dan pendaki tektok, berkat pesona keindahan alam yang tiada tara serta jalur pendakian yang relatif bersahabat bagi tubuh.

 Namun, hal tersebut tidak menunjukkan bahwa tidak ada lokasi lain yang menawarkan daya tarik serupa. Salah satu contohnya adalah Lembah Girimanik yang terletak di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri.

 Selain menawarkan keindahan alam dan kesejukan udara, lembah dan perbukitan yang merupakan bagian dari jajaran pegunungan di selatan Gunung Lawu menyimpan pesona tambahan yang menawan. 

Dengan demikian, terdapat tiga air terjun yang menggantung di lembah-lembah yang terletak di antara lereng perbukitannya.

 Air terjun di Girimanik merupakan sebuah aset pariwisata yang berpotensi di Wonogiri, yang sedang diupayakan untuk dikembangkan melalui penelusuran kawasan Lembah Girimanik, terletak di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo. Kabupaten Wonogiri.

 Sutrisno, staf Prokompim Setda Wonogiri, menjelaskan bahwa wisata yang ditawarkan di alam Girimanik lebih terfokus pada minat khusus, khususnya dalam hal hiking dan trail running. 

"Mencapai ketiga air terjun di Girimanik bukanlah tugas yang dapat dianggap sepele." "Stamina yang optimal sangat diperlukan untuk mencapai lokasi air terjun tersebut," ungkap Sutrisno dengan napas tersengal. Sementara itu, akses menuju kawasan wana wisata Girimanik relatif mudah.

 Kota Kecamatan Slogohimo, yang terletak sekitar 35 kilometer di sebelah timur Kota Wonogiri, menjadi destinasi pertama yang perlu dikunjungi. Selanjutnya, tidak jauh di sebelah timur pasar Slogohimo, terdapat sebuah persimpangan tiga yang mengarah ke utara. 

Terdapat sebuah papan besar yang menandakan keberadaan rumah sakit swasta di persimpangan tiga tersebut. Rute yang menyimpang ke utara dari jalan raya Wonogiri-Ponorogo akan mengarah langsung menuju Wanawisata Desa Setren. Jarak jalan yang mendaki menuju lereng pegunungan tersebut hanya sekitar 11 kilometer. 

Sebuah pos yang dijaga oleh sekelompok pemuda desa berfungsi sebagai penanda pintu masuk menuju kawasan wanawisata. Di lokasi tersebut, jalan beraspal berakhir. 

Ujung jalan beraspal tersebut terhubung secara langsung dengan jalur berlapis beton yang cukup luas. Jalan yang membentang sejauh 3 kilometer itu berakhir di area parkir yang rindang. Terdapat sejumlah warung sederhana yang tersembunyi di antara pepohonan pinus yang memberikan naungan pada lokasi ini. 

Di area parkir tersebut, terdapat sebuah papan yang mencantumkan nama-nama air terjun serta beberapa lokasi lainnya. Nasional Sepak Bola Solo, Karanganyar, Sragen, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Ramadhan, Wisata dan Kuliner, Teknologi, Oto, Hiburan, Mancanegara, Kesehatan, Olahraga, Fitur, Perjalanan, Ekonomi, Pendidikan, Opini, Literasi, Guru, Kecantikan, Radar Solo, TV, Foto

Menggali Keindahan Potongan Surga di Lembah Girimanik, Slogohimo, Wonogiri

Anggota Prokompim Setda Wonogiri dan jurnalis Radar Solo, Wibatsu Arisudewo, menjelajahi kawasan Lembah Girimanik di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo. Wonogiri Regency. 

Personel Prokompim Setda Wonogiri, bersama dengan wartawan Radar Solo Wibatsu Arisudewo, melakukan penelusuran di kawasan Lembah Girimanik yang terletak di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo. Wonogiri Regenci.

 Di antara yang menonjol adalah Air Terjun Manikmoyo, Tejomoyo, dan Condromoyo. Terdapat pula Sendang Drajat, Pertapaan, serta Sendang Kanestren. 

Seluruh destinasi wisata dan area rekreasi tersebut dapat diakses hanya dengan berjalan kaki dari lokasi parkir. Jarak terjauh adalah 2.000 meter dari area parkir ke Air Terjun Manikmoyo dan Tejomoyo. 

Jarak tersebut dapat dikategorikan sebagai relatif dekat. Cuma dua kilometer. Namun, untuk mencapai hal tersebut bukanlah suatu yang mudah. Tempat parkir dan Air Terjun Manikmoyo saling terhubung melalui jalan setapak yang memiliki kontur tidak rata.

 Terdapat sejumlah tanjakan dan turunan di rute yang melintasi ladang kopi dan tembakau milik penduduk setempat. Kesejukan udara yang dihasilkan oleh pepohonan yang lebat dan keindahan lembah memberikan pereda kesulitan dalam perjalanan menuju air terjun tersebut, sehingga perjalanan terasa lebih ringan.

 Namun, hal tersebut tetap memerlukan banyak energi. Sebenarnya, diperlukan beberapa kali jeda untuk memulihkan stamina. Setelah kira-kira

5 menit, jalur pejalan kaki tersebut mencapai akhir. Akhirnya, Air Terjun Manikmoyo mengalir dengan deras meskipun dalam kondisi musim kemarau. Air yang mengalir jatuh dari tebing batu setinggi sekitar

0 meter itu tampak jernih dan sejuk. Air Terjun Tejomoyo terletak di hilir sungai, tepat di bawah Air Terjun Manikmoyo. Untuk mencapai lokasi tersebut, diperlukan waktu sekitar 30 menit dari Air Terjun Manikmoyo. Rutenya lebih mengonsumsi energi. 

Terdapat jalur zigzag yang menantang dan memicu adrenalin untuk mencapai air terjun tersebut. Sementara itu, Air Terjun Condromoyo terletak sekitar

00 meter di lereng lembah sisi kiri area parkir. Secara tepat, area air terjun dapat terlihat dengan jelas dari sisi warung yang terletak di ujung parkiran, yang memiliki kapasitas untuk menampung lebih dari 20 kendaraan. 

Rute menuju Condromoyo tidak berbeda signifikan dengan jalur yang mengarah ke dua air terjun lainnya. Segala sesuatunya memang memerlukan energi, namun tetap menyuguhkan daya tarik yang menawan. Apabila jalur-jalur dari area parkir menuju air terjun dirasakan kurang memberi sensasi yang menantang, terdapat alternatif jalur lain yang dapat diambil untuk memberikan pengalaman fisik yang lebih intens.

 Jalur pendakian Gunung Semar terletak di bagian depan area parkir tersebut. Menurut keterangan warga, jalur tersebut secara langsung terhubung dengan jalur pendakian Bukit Mongkrang dari sisi selatan.

Komentar

Artikel Terdepan

Wisata Hutan Pinus Desa Conto Kabupaten Wonogiri

WISATA GOA RESI DESA CONTO KABUPATEN WONOGIRI

Pasar Doplang Wonogiri Sebuah Fenomena Kuliner Tradisional Khas Desa

Waduk Wonogiri Punya Cerita

Wahana Wisata Soko Langit Wonogiri kec Bulukerto Kab Wonogiri

Girimanik Mountain Camp secara resmi dibuka Mempersembahkan pengalaman wisata alam