Menakjubkan di lereng Lawu Selatan. Kehadiran GMC semakin memperkaya pundi-pundi pariwisata Kabupaten Wonogiri, setelah peresmian oleh pemiliknya yang merupakan sosok berpengaruh di masyarakat. Objek wisata ini berlokasi di kawasan Girimanik, tepatnya di Dusun Ngrapah, Desa Setren, Kecamatan Slogohimo.
Sentuhan mahir Suparno Parnaraya telah mengtransformasi lahan seluas 3.500 meter persegi menjadi sebuah destinasi wisata yang instagramable, dilengkapi dengan 13 gazebo untuk berkemah, semua dikelilingi oleh panorama hutan perawan di lereng selatan Gunung Lawu.
Acara grand opening tersebut dihadiri oleh Suparno Parnaraya beserta keluarganya, para CEO seperti Tukirin Hasto Utomo, Sartono, dan Sriyanto, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Tengah Abdul Kholik, serta Ketua Asosiasi Pengusaha Rental Daerah (ASPERDA) Didik Prasetyo.
Selain itu, ketua Ikatan Keluarga Gunungkidul Suyanto, General Manager Parnaraya Group Endang Istriningsih, Kepala Desa Setren Wisnu Jatmiko, Wakil Ketua Umum Paguyuban Keluarga Wonogiri (PAKARI) Lesna Purnawan, dan perwakilan dari Bank Jateng juga turut meramaikan acara tersebut, bersama dengan tamu undangan lainnya. Kendati suhu di lokasi yang berjarak sekitar 2 km dari pusat Kota Wonogiri cenderung dingin, semangat dan antusiasme para tamu yang hadir justru semakin membara.
Dalam pidatonya, Suparno Parnaraya mengisahkan latar belakang sejarah Girimanik Mountain Camp.
Sedikit informasi mengenai Girimanik Mountain Camp; lahan ini saya akuisisi empat tahun yang lalu, ketika masih ditanami sayuran yang tidak optimal akibat kerusakan komponen tanah pertanian di daerah tersebut.
Terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan alam, seperti offroad dan camping, Suparno Parnaraya akhirnya mendapatkan inspirasi untuk menciptakan sebuah lokasi perkemahan yang representatif.
Setelah berpartisipasi dalam sejumlah kegiatan camping dan offroad di berbagai lokasi di Jawa Barat, muncul gagasan mengenai pengembangan kawasan wisata Girimanik yang begitu memukau.
Objek wisata ini terletak di sebelah utara milik Perhutani, sementara kawasan di sekitarnya merupakan milik masyarakat.
Kami kemudian mengajukan permohonan izin kepada Kepala Desa Setren untuk mengembangkan area ini menjadi destinasi camping, dan respon dari masyarakat sangat positif.
Suparno Parnaraya menegaskan bahwa pihak desa berharap lokasi tersebut dapat menjadi lebih hidup, sehingga dapat mengangkat nama Desa Setren dan Kabupaten Wonogiri ke tingkat yang lebih tinggi.
Apabila jumlah pengunjung mengalami lonjakan, pihak desa telah mengalokasikan lahan seluashektar di sisi utara sebagai area untuk kegiatan perkemahan.
Lokasi ini akan kami manfaatkan untuk mengembangkan potensi pariwisata Girimanik, yang dikenal tidak hanya karena sayur-mayurnya tetapi juga karena cincau atau janggelan yang terkenal.
Di sini, terdapat pula ramuan herbal yang memiliki khasiat menghangatkan tubuh, berbahan dasar jahe, hasil karya penduduk setempat.
Suparno Parnaraya menekankan bahwa Gazebo dapat digunakan sebagai tempat menginap bagi pengunjung, dengan prioritas diberikan kepada pasangan yang sudah berkeluarga dan mereka yang sungguh-sungguh ingin menikmati keindahan alam.
Suparno menegaskan bahwa GMC merupakan inovasi terbaru di Wonogiri, menyusul kehadiran Istana Parnaraya, Kitagawa Pesona Bali, Sewurai, Ototrondolo, dan Girimanik Mountain Camp. Dalam waktu dekat, juga akan hadir Mojoreno Floating Market dan Bumi Suci.
Diharapkan bahwa apa yang kami kembangkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Wonogiri dan sekitarnya, serta turut mendukung inisiatif Pemkab Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri,” tegasnya.
Abdul Kholik, anggota DPD Jawa Tengah, menyatakan rasa terhormatnya dapat hadir di lokasi tersebut setelah menerima undangan dari Suparno Parnaraya dan Lesna Purnawan.
Saat saya dalam perjalanan, tim saya berkomentar bahwa suasana sepanjang jalan ini sungguh luar biasa, bagaikan Khayangan." "Hari ini, saya berkesempatan untuk berjumpa dengan individu yang luar biasa dan menikmati pesona yang menakjubkan di lokasi ini.
Abdul Kholik recounts that prior to arriving at GMC, he, alongside Chairman ASPERDA Didik Prasetyo, undertook a visit to Istana Parnaraya, Masjid Ar Rasyid Parnaraya, Museum Sewurai, Kitagawa Pesona Bali, and Museum Ototrondolo, with guidance from Lesna Purnawan.
Kabupaten Wonogiri is fortunate to have an individual like Pak Parno, whose clear vision, alongside his dedicated team, aims to advance both the region and its inhabitants.
Abdul Kholik juga menguraikan konsep poros segitiga pembangunan yang meliputi provinsi Jawa Tengah, yaitu Semarang, Solo, dan Purwokerto. Sektor pariwisata akan menjadi fokus utama seiring dengan pembangunan infrastruktur yang masif di Pulau Jawa.
Keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo, yang mampu menampung 20 juta penumpang setiap tahun, menjadi peluang signifikan bagi perkembangan sektor pariwisata.
Komentar
Posting Komentar